Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Getir Nyinyir Dari Batas Sembir

Oleh: Tri Purna Jaya Foto: Tri Purna Jaya Berbekal properti yang minimalis serta diadakan di pinggir jalan dengan tema yang menyoroti peliknya kehidupan, teater rakyat mampu menghimpun semua kegetiran menjadi penyuluhan yang cukup efektif. Jepri tertunduk sedih. Gelas air mineral berisi uang hasil mengamennya berpindah tangan dengan paksa. Lelaki bertopi, ber-jeans belel, dan mabuk merampasnya. "Jangan Bapak! Itu hasil mengamen kami," jerit Jepri ketika ia tersimpuh di tanah karena dorongan lelaki mabuk yang ternyata adalah orang tuanya. Si bapak tak ambl pusing. Jerit dan tangisan anaknya tersebut dianggap angin lalu. Dan, kejadian itu kembali terulang, esok, dan esoknya lagi. Sementara sang ibu -yang bekerja sebagai buruh lepas, tak mengetahui bahwa anaknya bekerja sebagai pengamen di terminal dekat tempat tinggal mereka. Dan, ketika sang ibu mengetahuinya, ia hanya bisa meratap dan menyesali tak mampu membuat anaknya itu fokus ke pendidikan. Demikia...